Assalamualaikum..
Kita sebagai muslim pasti sangat tidak asing dengan bulan Ramadhan. Bulan yang penuh dengan berkah dan ampunan ini adalah bulan yang sangat dinanti-nantikan oleh para umat muslim karena pada saat bulan tersebut, segala ibadah yang kita jalankan akan mendapat pahal berlipat-lipat, dan akan terampuni dosa-dosa kita. Namun, tahukah Anda, tantang doa untuk berbuka puasa?
Doa ini diriwayatkan oleh Abu Daud dalam Sunan-nya no. 2358 secara mursal (tidak ada perawi sahabat di atas tabi’in), dari Mu’adz bin Zuhrah. Sementara Mu’adz bin Zuhrah adalah seorang tabi’in, sehingga hadis ini mursal. Dalam ilmu hadis, hadis mursal merupakan hadis dhaif karena sanad yang terputus. Doa di atas juga dinilai dhaif oleh Al-Albani, sebagaimana keterangan beliau di Dhaif Sunan Abu Daud 510
Hadis semacam ini juga dikeluarkan oleh Ath-Thobroni dari Anas bin Malik. Namun sanadnya terdapat perowi dhaif yaitu Daud bin Az-Zibriqon, di adalah seorang perowi matruk. Al-Hafidz ibnu Hajar mengatakan:
وَإِسْنَادُهُ ضَعِيفٌ فِيهِ دَاوُد بْنُ الزِّبْرِقَانِ ، وَهُوَ مَتْرُوكٌ
Artinya :
“Sanad hadis ini dhaif, karena di sana ada Daud bin Az-Zibriqon, dan dia perawi matruk.” (At-Talkhis Al-Habir, 3:54
Dari Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma, beliau berkata:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، إِذَا أَفْطَرَ قَالَ: ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ
Artinya :
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, apabila beliau berbuka, beliau membaca: “Dzahaba-dz Dzama’u, Wabtalati-l ‘Uruuqu wa Tsabata-l Ajru, Insyaa Allah” (HR. Abu Daud 2357, Ad-Daruquthni dalam sunannya 2279, Al-Bazzar dalam Al-Musnad 5395, dan Al-Baihaqi dalam As-Shugra 1390. Hadis ini dinilai hasan oleh Al-Albani).
Jadi, dari hadits diatas dapat kita pelajari bahwa doa berbuka puasa yang benar sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW adalah sebagai berikut :
ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ
Dzahaba-dz Dzoma’u, Wabtalati-l ‘Uruuqu wa Tsabata-l Ajru, Insyaa Allah
Artinya :
Telah hilang dahaga, urat-urat telah basah, dan telah diraih pahala, insya Allah.
Kita sebagai muslim pasti sangat tidak asing dengan bulan Ramadhan. Bulan yang penuh dengan berkah dan ampunan ini adalah bulan yang sangat dinanti-nantikan oleh para umat muslim karena pada saat bulan tersebut, segala ibadah yang kita jalankan akan mendapat pahal berlipat-lipat, dan akan terampuni dosa-dosa kita. Namun, tahukah Anda, tantang doa untuk berbuka puasa?
Saya yakin Anda semua sudah mengerti dan paham bagaimana doa berbuka puasa, namun apakah Anda yakin kalau doa tersebut benar sesuai hadist-hadist? atau doa yang kita dengan dan kita hafalkan itu masih belum sempurna menurut hadist dan ternyata masih ada doa yang sesuai dengan hadist yang sohin? Nah, berikut ini adalah Doa Berbuka Puasa selengkapnya, silahkan Anda baca disini.
Doa Berbuka Puasa
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
ALLAAHUMMA LAKASUMTU WABIKA AAMANTU WA'ALAA RIZQIKA AFTHORTU BIROHMATIKA YAA ARHAMAR ROOHIMIIN
Artinya :
Ya Allah keranaMu aku berpuasa, dengan Mu aku beriman, kepadaMu aku berserah dan dengan rezekiMu aku berbuka (puasa), dengan rahmat MU, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih.
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
ALLAAHUMMA LAKASUMTU WABIKA AAMANTU WA'ALAA RIZQIKA AFTHORTU BIROHMATIKA YAA ARHAMAR ROOHIMIIN
Artinya :
Ya Allah keranaMu aku berpuasa, dengan Mu aku beriman, kepadaMu aku berserah dan dengan rezekiMu aku berbuka (puasa), dengan rahmat MU, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih.
Doa diatas memang sudah melekat di pikiran kita semua, karena dari kecil sampai sekarang kita hanya mendengar doa tersebut untuk membatalkan puasa (berbuka). Namun, setelah saya baca dan pelajari lafadz doa diatas tidaklah benar, karena doa tersebut berasal dari sebuah hadist yang daift atau hadist yang lemah.
Hadis semacam ini juga dikeluarkan oleh Ath-Thobroni dari Anas bin Malik. Namun sanadnya terdapat perowi dhaif yaitu Daud bin Az-Zibriqon, di adalah seorang perowi matruk. Al-Hafidz ibnu Hajar mengatakan:
وَإِسْنَادُهُ ضَعِيفٌ فِيهِ دَاوُد بْنُ الزِّبْرِقَانِ ، وَهُوَ مَتْرُوكٌ
Artinya :
“Sanad hadis ini dhaif, karena di sana ada Daud bin Az-Zibriqon, dan dia perawi matruk.” (At-Talkhis Al-Habir, 3:54
Lantas bagaimanakah Doa berbuka puasa yang sesuai dengan yang diamalkan oleh Rasulullah?
Dari Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma, beliau berkata:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، إِذَا أَفْطَرَ قَالَ: ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ
Artinya :
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, apabila beliau berbuka, beliau membaca: “Dzahaba-dz Dzama’u, Wabtalati-l ‘Uruuqu wa Tsabata-l Ajru, Insyaa Allah” (HR. Abu Daud 2357, Ad-Daruquthni dalam sunannya 2279, Al-Bazzar dalam Al-Musnad 5395, dan Al-Baihaqi dalam As-Shugra 1390. Hadis ini dinilai hasan oleh Al-Albani).
Jadi, dari hadits diatas dapat kita pelajari bahwa doa berbuka puasa yang benar sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW adalah sebagai berikut :
ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ
Dzahaba-dz Dzoma’u, Wabtalati-l ‘Uruuqu wa Tsabata-l Ajru, Insyaa Allah
Artinya :
Telah hilang dahaga, urat-urat telah basah, dan telah diraih pahala, insya Allah.
Itulah tadi Doa Berbuka Puasa Menurut Nabi Muhammad SAW. yang bisa saya sampaikan. Namun, semua itu kembali kepada diri kita masing-masing. Untuk lebih meyekininya, sebaiknya Anda tanyakan terlebih dahulu pada orang yang lebih paham seperti Ustad atau guru Agama yang ada di sekitar Anda. Walaupun begitu, sampai saat ini pun saya masih mengamalkan Doa berbuka puasa seperti yang saya dengar dari kecil. Terimakasih, Wassalamualaikaum..
0 comments:
Post a Comment