Wisata dan Al Qur’an
Wisata , tamasya , jalan-jalan, travelling memang tidak bisa lepas dari kegiatan manusia.satu-satunya cara untuk melepas penat dan merefresh otak dan tubuh adalah dengan berwisata. Selain itu, kita juga mendapat pengalaman dan kepuasan tersendiri ketika melakukannya.
Hakikat berwisata juga telah disebutkan dalam al qur’an. Sesuai dengan firman Allah dalam surah Al Ankabut ayat 20, yang artinya sebagai berikut:
Tidak ada larangan berwisata dalam islam, selama motif dan obyek wisata itu tidak menyimpang dari koridor agama. Bahkan berwisata dianjurkan dalam islam.
Berwisata menurut islam adalah merenungi keindahan dari ciptaan Allah, mengambil peringatan dan pelajaran, menikmati indahnya alam sebagai motivasi jiwa untuk menguatkan keimanan terhadap Allah, juga sebagai penyemangat dalam beribadah kepada Allah swt.
Allah berfirman dalam QS. Al Hajj ayat 46, yang artinya:
Ketika melakukan wisata religi, diharapkan supaya kita dapat meraasakan kegembiraan dan kesyukuran kepada sang pencipta alam semesta yang mana sampai saat ini kita diberi kesempatan untuk bisa menikmati ciptaan Nya yang penuh keindahan, kemanfaatan dan keagungan.
Sebagai seorang muslim sejati, kita harus mampu memahami kebesaran Rabbu Izzati ketika berwisata dan meyakini bahwasannyaa segala sesuatu yang diciptakan Allah pasti memiliki manfaat, hikmah dan kebaikan yang dapat kita ambil. keindahan dan kemegahan yang di berikan ALLAH kepada kita itu harus di syukuri si nikmati dan di manfaatkan .
Wisata , tamasya , jalan-jalan, travelling memang tidak bisa lepas dari kegiatan manusia.satu-satunya cara untuk melepas penat dan merefresh otak dan tubuh adalah dengan berwisata. Selain itu, kita juga mendapat pengalaman dan kepuasan tersendiri ketika melakukannya.
Hakikat berwisata juga telah disebutkan dalam al qur’an. Sesuai dengan firman Allah dalam surah Al Ankabut ayat 20, yang artinya sebagai berikut:
Katakanlah: “Berjalanlah di(muka) bumi, maka perhatikanlah bagaimana allah menciptakan (manusia) dari permulaannya , kemudian Allah menjadikannya sekali lagi. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
Tidak ada larangan berwisata dalam islam, selama motif dan obyek wisata itu tidak menyimpang dari koridor agama. Bahkan berwisata dianjurkan dalam islam.
Berwisata menurut islam adalah merenungi keindahan dari ciptaan Allah, mengambil peringatan dan pelajaran, menikmati indahnya alam sebagai motivasi jiwa untuk menguatkan keimanan terhadap Allah, juga sebagai penyemangat dalam beribadah kepada Allah swt.
Allah berfirman dalam QS. Al Hajj ayat 46, yang artinya:
“Maka apakah mereka tidak berjalan dimuka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu dapat mendengar?”.
Ketika melakukan wisata religi, diharapkan supaya kita dapat meraasakan kegembiraan dan kesyukuran kepada sang pencipta alam semesta yang mana sampai saat ini kita diberi kesempatan untuk bisa menikmati ciptaan Nya yang penuh keindahan, kemanfaatan dan keagungan.
Sebagai seorang muslim sejati, kita harus mampu memahami kebesaran Rabbu Izzati ketika berwisata dan meyakini bahwasannyaa segala sesuatu yang diciptakan Allah pasti memiliki manfaat, hikmah dan kebaikan yang dapat kita ambil. keindahan dan kemegahan yang di berikan ALLAH kepada kita itu harus di syukuri si nikmati dan di manfaatkan .
Hanya saja kita belum bisa memahami dan mengetahuinya. Oleh karena itu, mari kita bermuhasabah dan memulai segala sesuatu dengan memahami dan mengetahui kebesaran Allah azza wa jalla.
Marilah kita selalu bersyukur kepada allah dan ber husnundzon kepada allah. taatlah kepada perintah allah karena allah telah memberikan kita banyak sekali kenikmatan di dunia ini.
0 comments:
Post a Comment